4 Faktor Penyebab Kualitas Pekerjaan Konstruksi Buruk dan Cara Mengatasinya

Kualitas pekerjaan konstruksi adalah tingkat kesesuaian antara hasil pekerjaan konstruksi dengan spesifikasi, standar, dan persyaratan yang ditetapkan. Kualitas pekerjaan konstruksi yang baik akan memberikan manfaat bagi pemilik proyek, kontraktor, pengguna, dan masyarakat, seperti kekuatan, keamanan, kenyamanan, keindahan, dan kesejahteraan. Sebaliknya, kualitas pekerjaan konstruksi yang buruk akan menimbulkan kerugian, seperti kerusakan, kecelakaan, keluhan, sengketa, atau bahkan kegagalan proyek.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan kualitas pekerjaan konstruksi menjadi buruk, serta cara mengatasinya. Berdasarkan beberapa sumber¹²³⁴⁵, faktor-faktor penyebab kualitas pekerjaan konstruksi buruk dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:

1. Faktor Desain

Faktor desain adalah faktor yang berkaitan dengan ketidaksesuaian, ketidaklengkapan, atau ketidaktepatan desain proyek konstruksi dengan spesifikasi, standar, atau kebutuhan yang diharapkan. Faktor desain dapat menyebabkan perubahan desain, revisi gambar, penambahan pekerjaan, pengurangan pekerjaan, atau bahkan pembatalan proyek.

Cara mengatasi faktor desain adalah:

  • Melakukan koordinasi yang baik antara pemilik proyek, konsultan perencana, konsultan pengawas, dan kontraktor pelaksana untuk memastikan kesesuaian dan kelayakan desain proyek.
  • Melakukan studi kelayakan, analisis kebutuhan, survei lapangan, pengujian laboratorium, dan simulasi komputer untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dan valid untuk mendukung proses desain proyek.
  • Melakukan review dan validasi desain proyek secara berkala dan menyeluruh untuk memeriksa konsistensi, kelengkapan, dan ketepatan desain proyek dengan spesifikasi, standar, dan kebutuhan yang diharapkan.
  • Melakukan perubahan desain proyek secara hati-hati dan bijaksana dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap waktu, biaya, kualitas, dan lingkungan proyek, serta mendokumentasikan dan mengkomunikasikan perubahan tersebut kepada semua pihak yang terkait.

2. Faktor Estimasi dan Penjadwalan

Faktor estimasi dan penjadwalan adalah faktor yang berkaitan dengan ketidakakuratan, ketidakrealistisan, atau ketidakjelasan estimasi dan penjadwalan proyek konstruksi yang dapat mempengaruhi kinerja proyek. Faktor estimasi dan penjadwalan dapat menyebabkan kesalahan anggaran, kekurangan dana, keterlambatan proyek, peningkatan biaya, penurunan kualitas, atau bahkan kegagalan proyek.

Cara mengatasi faktor estimasi dan penjadwalan adalah:

  • Melakukan analisis biaya dan manfaat, analisis sensitivitas, analisis risiko, dan analisis kelayakan untuk mendapatkan estimasi dan penjadwalan proyek yang rasional, realistis, dan reliabel.
  • Menggunakan metode dan alat yang tepat dan teruji untuk melakukan estimasi dan penjadwalan proyek, seperti analisis unit harga, analisis harga satuan, analisis biaya siklus hidup, metode jalur kritis, metode rantai kritis, metode nilai yang diperoleh, dan lain-lain.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan sistematis terhadap progres fisik dan keuangan proyek, serta melakukan penyesuaian atau koreksi jika terdapat penyimpangan atau perubahan yang signifikan.
  • Melakukan pengendalian mutu, pengendalian biaya, pengendalian waktu, dan pengendalian perubahan proyek dengan menggunakan teknik dan alat yang sesuai, seperti diagram kontrol, diagram Pareto, diagram sebab-akibat, diagram alir, diagram Gantt, diagram jaringan, dan lain-lain.

3. Faktor Geologi

Faktor geologi adalah faktor yang berkaitan dengan kondisi tanah, batuan, air tanah, dan struktur geologi di lokasi proyek konstruksi yang dapat mempengaruhi stabilitas, keamanan, dan kelayakan proyek. Faktor geologi dapat menyebabkan kerusakan struktur, longsor, banjir, gempa bumi, erosi, subsidensi, atau bahkan bencana alam.

Cara mengatasi faktor geologi adalah:

  • Melakukan investigasi geoteknik, hidrogeologi, dan geofisika untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap dan akurat tentang karakteristik dan perilaku tanah, batuan, air tanah, dan struktur geologi di lokasi proyek.
  • Melakukan perancangan dan perhitungan struktur proyek yang sesuai dengan kondisi geologi di lokasi proyek, serta memilih material dan metode konstruksi yang tepat dan aman.
  • Melakukan pencegahan dan perlindungan terhadap potensi bahaya geologi, seperti memasang drainase, penahan tanah, perkuatan tanah, perkuatan fondasi, isolasi getaran, dan lain-lain.
  • Melakukan pemantauan dan pengawasan secara kontinu dan intensif terhadap kondisi geologi di lokasi proyek, serta melakukan tindakan korektif atau mitigasi jika terdapat indikasi atau gejala yang mengkhawatirkan.

4. Faktor Insiden atau Kecelakaan Proyek

Faktor insiden atau kecelakaan proyek adalah faktor yang berkaitan dengan terjadinya insiden atau kecelakaan yang dapat menimbulkan cedera, sakit, kematian, atau kerugian bagi pekerja, pengawas, pengguna, atau masyarakat di sekitar proyek konstruksi. Faktor insiden atau kecelakaan proyek dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor manusia, faktor alam, faktor teknis, faktor organisasi, atau faktor lingkungan.

Cara mengatasi faktor insiden atau kecelakaan proyek adalah:

  • Melakukan identifikasi dan analisis potensi bahaya dan dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di proyek konstruksi, serta menetapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang sesuai.
  • Melakukan sosialisasi dan pelatihan K3 kepada semua pekerja, pengawas, dan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi, serta memastikan bahwa mereka memahami dan mematuhi aturan dan prosedur K3 yang berlaku.
  • Menyediakan dan memakai peralatan dan perlengkapan K3 yang memadai dan sesuai dengan standar, seperti helm, sepatu, sarung tangan, rompi, masker, kacamata, tali pengaman, dan lain-lain.
  • Melakukan inspeksi dan audit K3 secara rutin dan menyeluruh untuk memeriksa dan mengevaluasi kondisi dan kinerja K3 di proyek konstruksi, serta melakukan perbaikan atau perbaikan jika terdapat kekurangan atau ketidaksesuaian.

Referensi Online

  1. Bagaimana Cara Menilai Kualitas Pekerjaan Kontraktor Bangunan. 
  2. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RENDAHNYA KUALITAS PROYEK ….
  3. Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan pada Proyek Konstruksi Gedung
  4. ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PEKERJAAN KONSTRUKSI
  5. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PEKERJAAN DARI PROYEK KONSTRUKSI

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *